Senin, 27 Juni 2011

Three Girls's Father

Di suatu hari yang indah, di malam natal ada 3 orang gadis yang sedang mencari tempat yang begitu indah, Mereka adalah Fiola, Sonnia dan Eugine. Mereka ingin menghabiskan waktu bersama seseorang yang sangat mereka sayangi, seseorang yang sangat berharga lebih dari apapun di dalam hidup mereka. Ia adalah David. Seorang lelaki tua yang begitu lembut dan baik hati. Fiola, Sonnia, Eugine serta david sering menghabiskan waktu sepanjang hari di setiap menit bahkan setiap detik mereka habiskan dengan penuh canda. David sering menceritakan pengalamannya di waktu muda dan terkadang David menceritakan hal seram di saat malam “Halloween” kepada gadis-gadis ini. Banyak hal Suka dan duka dihadapi bersama, tidak peduli ada badai yang menghadang mereka. Mereka tetap hidup penuh dengan keceriaan. Setiap hari david selalu menjemput dan mengantar fiola, sonnia dan eugine dengan sepada uniknya dan menyambut mereka dengan senyuman yang begitu tulus, dan selalu ada pelukan hangat dari seorang david di setiap hari. Akhirnya gadis-gadis ini selesai melakukan petualangan kecil untuk mencari tempat yang indah itu, mereka telah menemukan sebuah taman yang sangat indah, tidak ada taman yang begitu indah seperti Fiola, Sonnia dan eugine lihat sebelumnya. Bunga-bunga yang cantik dan suara burung yang merdu, Begitu damai dan tidak ada kebencian serta kemunafikan disana. Fiola, Sonnia dan Eugine begitu senang karena mereka telah melihat david sedang duduk di bangku taman dengan senyuman indah. Wajah david begitu putih bersih bahkan seputih awan. David tidak sendiri, disampingnya ada seseorang yang tidak mereka kenal. Ketiga gadis ini begitu terpanah melihat david yang selalu tetap tersenyum tulus dan bahagia, kemudian merekapun berlari menghampiri david. Gadis-gadis ini bercerita hal-hal yang selalu mereka lakukan bersama david, dan mereka memulai bercerita tentang pengalaman mereka disaat halloween tahun lalu. Mereka berlomba-lomba bercerita kepada david tentang hal-hal yang menyenangkan seakan mereka semua sudah bertahun-tahun tidak pernah bertemu, Namun ada sesuatu yang aneh dalam diri david, Ia tidak berkata sepatah katapun. Ia hanya tersenyum. Penampilannya pun begitu aneh, Ia selimuti dengan baju putih. Wajahnya begitu pucat. Karena david hanya diam dan tersenyum. Jadi, yang ada hanya suasana keheningan, sudah beberapa jam keheningan itu terjadi. Tiba-tiba Fiola, Sonnia dan Eugine berkata “Ayah, kami merindukan-mu”………….. Hari-hari yang di lalui ketiga gadis ini tanpa seorang Ayah yang selalu menyambut dengan senyuman dan pelukan hangat tidak akan dapat terulang lagi, Natal serta hari-hari lainnya nampak berbeda, tidak ada lagi panggilan “Ayah aku lapar, Ayah aku lelah, Ayah aku ingin susu” namun yang ada “Tenang Ayah, meskipun raga Ayah tidak bersama kami, kami Mandiri, Yah……Kami merindukan-mu” ucapan Fiola, Sonnia dan Eugine dengan penuh linangan air mata namun david, seorang Ayah kebanggaan hanya tersenyum di Surga.


EVELINE FEBRIANI.

Jumat, 22 April 2011

these all people who give me a inspiration

AMY ATMANTO





Lulus SMA tahun 1989, Amy melanjutkan pendidikannya di Akademi Sekretaris Tarakanita. Jujur ketika itu aku nggak tau mau jadi apa. Ya udah lah, sekretaris aja, katanya tergelak. Meski demikian, lantaran otak encernya membuat Amy lagi-lagi mendapatkan beasiswa untuk meneruskan pendidikan di University of Technology Sydney jurusan Communication and Law Business. Selain itu, di negeri kanguru itu Amy juga belajar fesyen, sekaligus menyalurkan hobi lamanya. Dunia Jurnalistik Namun, selepas kembali ke Indonesia, Amy tidak langsung mempraktikkan ilmu yang ia dapat di dunia fesyen. Dia justru penasaran dengan dunia jurnalistik. Dengan bekal otak encer dan parasnya yang menawan, sedikitnya selama tiga tahun Amy menikmati kesibukannya menjadi wartawan istana. Pekerjaan sebagai Coorporate Communication sebuah rumah produksi pun pernah dilakoninya. Kemudian, ia juga sempat tertarik menjadi konsultan paruh waktu pada perusahaan yang bergerak di bidang perencanaan bisnis. Kariernya sebagai wanita pekerja baru mandek ketika dia disunting oleh Direktur Utama Indosat IM2, Indar Atmanto pada awal 2000. Ibu dua orang putra ini berkeinginan untuk menyeimbangkan kegiatan suaminya dengan memperbanyak waktu di rumah.

ini adalah foto kegiatan beliau bersama janda-janda tidak mampu yang di berikan pelajaran memayet kebaya